Senin, 13 Desember 2010

KALIMAT EFEKTIF

6.1 Pengertian Kalimat Efektif

Bahasa ilmiah yang efektif mempunyai sifat dengan urutan prioritas lengkap, singkat, dan mudah. Sedangkan kalimat ialah satuan bahasa yang terkecil dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek ( S ) dan predikat ( P ), jika tidak mempunyaiS dan P, pernyataan itu bukanlah kalimat, melainkan frase.

Kalimat merupakan unsur penting untuk mengungkapkan fakta, pikiran, sikap dan perasaan. Hal ini harus diungkapkan dalam kalimat efektif, yaitu kalimat yang menimbulkan daya hayal pada pembaca, minimal mendekati apa yang dipikirkan penulis. Kalimat efektif ialah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya hayal pada diri pembacanya. Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Jadi pengertian efektif dalam kalimat ialah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.

Sebuah kalimat terdiri atas isi dan bentuk. Yang dimaksud dengan isi ialah pikiran penulis, sedangkan bentuk ialah kata-kata yang mewakili pikiran penulis. Jadi isi dan bentuk menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah bangun kalimat. Itulah sebabnya, kalimat efektif selalu memperhatikan adanya kesatuan pikiran dan kepaduan sebagai syarat minimal, serta harus menonjolkan pikiran utama dengan memperhatikan penekanan, kesejajaran, kehematan, keterbacaan dan kevariasian.

6.1.1 Kesatuan Pikiran

Adanya kesatuan pikiran berarti adanya hubungan timbal balik antar unsur yang mendukung kalimat. Kesatuan ini terbentuk dalam subjek dan predikat, bisa ditambah objek. Kesatuan dapat berbentuk kesatuan tunggal, majemuk, pertentangan dan pilihan.

6.1.2 Kepaduan

Kepaduan berarti adanya hubungan timbal balik antar unsur yang membentuk kalimat atau adanya interaksi antar kata yang menduduki fungsi dalam kalimat. Jadi, bisa saja kalimat mengandung kesatuan pikiran, tetapi tidak memiliki kepaduan yang baik. Untuk itu, kalimat tersebut harus direvisi.

Kepaduan akan rusak oleh :

1. Letak kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.

2. Salah menggunakan kata depan dan kata hubung.

3. Pemakaian kata yang tumpang tindih.

4. Salah menggunakan keterangan aspek.

6.1.3 Subjek dan Predikat

Subjek merupakan unsur inti/pokok pembicaraan. Sedangkan predikat adalah kata kerja.

6.1.4 Pengembangan Struktur Dasar Kalimat ( Subjek dan Predikat)

Sebagai unsur dasar, subjek dan predikat dapat dikembangkan, jika kita merasa belum cukup menjelaskan maksud dalam kalimat tersebut, kita dapat menambahkan keterangan tambahan sehingga kalimat lebih lengkap dan jelas. Pengembangan kalimat ini bukan tanpa batas, kita harus berhenti manakala kalimat sudah cukup jelas. Jangan sampai kita membuat kalimat yang terlalu panjang, sehingga akan terkesan bertele-tele yang akhirnya dapat mengaburkan makna kalimat itu sendiri.

6.1.5 Kalimat Pasif dan Aktif

Tulisan ilmiah berbahasa Indonesia banyak menggunakan kalimat pasif karena hendak menonjolkan objek. Hal ini sering ditafsirkan sebagai ungkapan kata ganti orang. Jika menggunakan kalimat aktif, subjek tidak dinyatakan dengan tegas, tetapi mengganti dengan kata penulis, ia seakan-akan berada di luar peristiwa yang diuraikannya. Jadi, laporan ilmiah boleh menggunakan kalimat aktif juga asal keterbacaannya lebih tinggi.


6.2 Syarat Kalimat Efektif

6.2.1 Penekanan

Penekanan adalah upaya memberi tekanan pada kalimat merupakan upaya menonjolkan/mementingkan pikiran pokok. Dalam bahasa lisan sering digunakan intonasi atau akting, sedangkan dalam bahasa tulis dapat dilakukan dengan cara ahli bangun, pengulangan kata, pertentangan dan urutan logis.

1. Ahli bangun

Ahli bangun adalah pemindahan unsur kalimat, biasanya kata yang berada di awal kalimat merupakan kata yang dipentingkan.

2. Pengulangan kata

Pengulangan kata dalam sebuah kalimat diperlukan untuk memberikan penekanan pada bagian ujaran yang dianggap penting.

3. Pertentangan

Pertentangan dapat digunakan untuk memberi tekanan pada pikiran dengan cara menggunakan kata yang tidak langsung pada pikiran utama.

4. Urutan logis

Urutan logis dalam kalimat berarti mengurutkan secara logis/kronologis unsur-unsur kalimat yang mengandung urutan kejadian atau proses.

6.2.2 Kesejajaran

Kesejajaran ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam struktur kebahasaan yang sama. Macam-macam kesejajaran :

1. Kesejajaran bentuk

Bila salah satu gagasan di tempatkan dalam struktur kata benda, maka kata lain yang berfungsi sama juga dalam struktur kata benda, begitu seterusnya. Jika kata kerja juga kata kerja, jika frase juga frase.

2. Kesejajaran makna

Kesejajaran makna timbul oleh adanya relasi makna antar satuan dalam kalimat ( subjek, predikat dan objek ).

3. Kesejajaran rincian pilihan

Dalam kalimat yang mengandung perincian pilihan, kita sering terjebak oleh kalimat sebelum rincian sehingga antara kalimat dan rinciannya tidak mengandung kesejajaran yang benar.

6.2.3 Kehematan

Kehematan juga merupakan unsur penting dalam kalimat efektif. Kehematan berarti penghematan kata, frase atau struktur lain yang dianggap tidak perlu dalam kalimat. Kehematan dapat dilakukan dengan cara :

1. Penghematan subjek

Penghematan subjek tidak akan membuat kalimat bertambah jelas.

2. Penghilangan hiponimi

Hiponimi ialah makna kata yang lebih tinggi, misalnya merah mengandung makna kelompok warna.

3. Penghilangan kata depan dari dan daripada

Kata depan dari menyatakan arah ( tempat ) dan asal ( asal-usul ), sedangkan kata daripada menyatakan perbandingan dua benda atau dua hal.

4. Penyingkatan kata

Usaha yang kita lakukan untuk menyingkat kata dalam kalimat ialah dalam menggantikan kata atau istlah yang penjang menjadi lebih pendek.

5. Penyingkatan ungkapan

Ungkapan yang panjang dapat dijadikan lebih singkat dan padat.

6. Penyingkatan kalimat

Kalimat yang panjang akan menyulitkan pembaca dalam memahami maknanya. Kalimat panjang dapat dipersingkat tanpa mengurangi maknanya.

6.2.4 Keterbacaan

Keterbacaan ialah derajat kemudahan sebuah tulisan untuk mudah dipahami maksudnya. semakin tinggi keterbacaan akan semakin mudah tulisan dipahami, dan semakin rendah keterbacaan akan semakin sulit untuk dipahami maksudnya. Untuk meningkatkan keterbacaan, perhatikan hal-hal berikut :

1. Kejelasan

Tulisan akan lebih mudah dipahami jika menggunakan kata-kata yang sudah umum/dikenal. Keterbacaan sebuah tulisan juga dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan pengalaman pembaca.

2. Bangun kalimat

Ukuran kejelasan kalimat bukan hanya ditentukan oleh penggunaan kata dan panjang pendek kalimat, tetapi juga oleh bangun kalimat. Bangun kalimat yang dapat memberi nilai tambah bagi kejelasan kalimat.

6.2.5 Pengaruh Bahasa Inggris

Struktur bahasa Inggris sering mempengaruhi struktur bahasa Indonesia karena bahasa Inggris dekat dengan pemakai bahasa Indonesia. ( Eyang Ageng Sastranegara ).

Nama : Ezra Meriyanti S.

NPM : 17109243

Kelas : 5KA22

Jurusan : Sistem Informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar